KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Kerjasama Segitiga antara HIPMI Kota Kupang, Kadin NTT dan pemerintah Kota Kupang siap mengendalikan inflasi di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Ketua HIPMI Kota Kupang Yusak Benu dan Wakil Ketua Umum HIPMI Brian Gotama diberikan amanah oleh Penjabat Wali Kota Kupang untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian Inflasi Kota Kupang.
Seperti di ketahui ada berbagai Faktor yang mempengaruhi Inflasi dan salah satunya adalah Harga Telur Ayam.
Menurut Yusak kalau pada minggu ketiga dan keempat bulan Desember harga terus naik maka Kota Kupang bisa berada pada urutan teratas dalam Kategori Kabupatem/Kota dengan Inflasi tertinggi di Indonesia.
Dengan demikian banyak dampak buruk yang bisa di rasakan oleh masyarakat Kota Kupang. Maka HIPMI Bergerak cepat untuk berkolaborasi dengan Pemerintahan Kota Kupang dalam rangka untuk pengendalian Inflasi.
“Dibantu oleh Ketua Kadin NTT, Bobby Lianto kami menghubungi pengusaha-pengusaha yang bergerak di Bidang Ayam Petelur untuk berdiskusi dengan Pemerintah Kota Kupang, dalam mengindentifikasi sumber permasalahan dan mendapatkan Solusi untuk menekan harga,” jelas Yusak.
Pertemuan ini diadakan di Subasuka dan di hadiri oleh Pejabat Walikota dan juga beberapa OPD terkait.
Sesuai dengan Kajian Bank Indonesia untuk menekan Inflasi maka stok Telur Ayam harus tersedia dan tidak boleh langka karena akan ada Domino Effect yaitu salah satu yang paling utama harga-harga akan naik.
Menurut Brian Gotama, setelah mendengarkan masukan dari para pelaku usaha dan distributor Telur ayam serta produsen maka ada kesimpulan baru yang didapatkan.
Bahwa Stok Telur Ayam bisa di pastikan aman sampai bulan Januari tetapi Trend kenaikan harga pada bulan Desember ini bukan semata-mata karena kelangkaan barang tetapi memang sudah trendnya semua penjual akan menaikan harga barang.
Karena menurut mereka ada waktu di mana menanam dan ada waktu dimana menuai sebagai penjual. Saat-saat hari Raya Besar adalah waktu dimana para penjual menuai dan salah satunya adalah Bulan Desember.
Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh dalam arahannya menyampaikan agar Pemerintah dan Pengusaha diharapkan saling berkolaborasi untuk sama-sama menekan Inflasi.
Apabila Kota Kupang menjadi Kota dengan Inflasi tertinggi se-Indonesia maka Dana Alokasi Umum (DAU) akan di tahan sehingga tidak ada belanja Daerah dan bisa menimbulkan berkurangnya uang beredar di 2023 sehingga banyak akibat buruk yang akan dirasakan semua masyarakat Kota Kupang.
“Dan apabila Inflasi dapat dikendalikan bersama maka ini ada keberhasilan semua pihak dan kita telah berkontribusi dalam memajukan Kota Kupang yang kita cintai bersama,” ujar George.(*/ER)