KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berkali-kali menekankan bahwa lahan-lahan kosong jangan dibiarkan tidak ditanami sehingga tidak produktif sebagai sumber pangan yang dapat menopang ketahanan pangan.
Mentan SYL juga mengungkapkan, pentingnya mempercepat tanam dan memanfaatkan setiap jengkal lahan kosong untuk ditanami tanaman.
Karena lahan kosong seperti pekarangan tidak hanya mampu mewujudkan kemandirian pangan di tingkat rumah tangga, pekarangan juga menjanjikan sebagai sumber pendapatan.
“Semua orang butuh pangan. Produk sayuran dan buah-buahan yang berkualitas pasti dicari oleh pasar. Kalau begitu prospek pertanian kita ini menjanjikan,” jelas Mentan SYL.
Disamping pemanfaatan lahan kosong yang terus digaungkan, Kementerian Pertanian (Kementan) juga terus menggaungkan pentingnya penerapan smart farming dalam kaitannya dengan peningkatan produktivitas dan kualitas di sektor pertanian.
Mentan SYL sering menegaskan pentingnya penerapan smart farming untuk menghadapi tantangan perubahan iklim.
Mentan menjelaskan bahwa tantangan perubahan iklim harus dihadapi dengan cara yang modern seperti smart farming karena ke depannya lahan akan semakin sempit dan adanya peningkatan jumlah penduduk yang mengharuskan penggunaan teknologi dengan cara yang smart.
“Digitalisasi pertanian menjadi efektif dan penggunaan mekanisasi semakin maju sehingga produksi terus meningkat dengan kualitas yang tinggi dan pendapatan petani semakin naik,” katanya.
Dikatakan SYL bahwa kemajuan pertanian turut didukung generasi milenial karena memiliki semangat berinovasi yang tinggi untuk melakukan cara-cara yang baru terhadap penanganan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Terkait pemanfaatan lahan kosong, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi selalu memberikan motivasi kepada para Penyuluh untuk mendampingi masyarakat dalam memanfaatkan lahan kosong/pekarangan.
Dedi mengatakan banyak hal yang dapat dilakukan dalam pemanfaatan lahan kosong/pekarangan, salah satunya dengan menanam sayuran maupun buah-buahan.
“Manfaatkan semua limbah rumah tangga untuk diolah menjadi pupuk organik,kemudian aplikasikan pada tanaman yang ada di pekarangan,” ujar Dedi.
Terkait dengan penerpan smart farming, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa kemajuan pertanian harus didukung petani milenial.
Karena, milenial memiliki semangat berinovasi yang tinggi untuk melakukan cara-cara yang baru terhadap penanganan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Dedi pun mengatakan pertanian modern dicirikan dengan teknologi smart farming.
“Pengembangan smart farming bagi Petani Milenial dilaksanakan secara berkelanjutan untuk mencapainya tujuan utama dalam menghasilkan usaha agribisnis modern berbasis smart farming,” ujarnya.
BBPP Kupang sebagai salah satu UPT Pelatihan milik Kementerian Pertanian di bawah naungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus melakukan upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan/lahan kosong di lingkungan kantor BBPP Kupang sebagai sumber pangan dan juga sumber pendapatan.
Disamping itu, pemanfaatan lahan ini juga disertai dengan penerapan Smart Farming seperti yang selalu digaungkan oleh Menteri Pertanian.
Selama ini lahan kosong seringkali kurang diminati padahal lahan kosong sangat bisa dimanfaatkan dan memiliki peluang usaha yang menjanjikan.
“Kami dari BBPP Kupang juga sudah mulai menerapkan smart farming atau pertanian cerdas dengan memanfaatkan teknologi yang ada,” kata Kepala BBPP Kupang Bambang Haryanto.
Penerapan smart farming ini tentunya diharapkan dapat menaikkan kualitas serta kuantitas produksi pertanian, adanya digitalisasi pada sektor pertanian ini juga dapat mempermudah serta memperlancar proses pertanian.
” Dan hari ini, kamipun bisa memanen jagung yang kami tanam dilahan kantor kami yang dimana dalam prosesnya kami telah menerapkan smart farming,” ujar Bambang
Pemanfaatan lahan kosong di BBPP Kupang dengan ditanami jagung akhirnya membuahkan hasil.
Pada Selasa, 08 November 2022 Kepala BBPP Kupang beserta jajarannya dan diikuti oleh pegawai lainnya melakukan panen perdana jagung.
Dengan hasil ini kiranya dapat menjadi contoh dan motivasi bagi seluruh pegawai untuk dapat memanfaatkan lahan pekarangan dirumahnya agar menjadi lahan yang produktif untuk menghasilkan produk pertanian.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)