KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Manajemen Kopdit Swasti Sari Kupang mendukung penuh pengembangan varietas benih padi Mapan P-05 dan jagung Pertiwi 5 yang dikembangkan petani di kompleks persawahan Dalam Kom Kelurahan Babau Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang.
Dukungan yang diberikan berupa modal usaha juga benih, pupuk, obat untuk petani bisa sukses dalam bertani. Untuk modal usahapun dengan bunga 0 persen agar membantu petani tidak terjebak pada sistem ijon dengan bunga tinggi.
Demikian disampaikan General Manager Kopdit Swasti Sari Kupang, Yohanes Sason Helan di sela-sela kegiatan panen perdana secara simbolis di kompleks Dalam Kom Babau, Selasa (8/11/ 2022).
Dikatakan Yohanes, kehadiran Kopdit Swasti Sari bersama petani berangkat dari keprihatinan adanya sistem ijon dengan bunga yang sangat mencekik leher. Di akhir bulan uang dan barang habis karena diambil renteiner.
Untuk Kopdit Swasti Sari, kata Yohanes tidak demikian karena koperasi ini hadir untuk membantu rakyat kecil. Swasti Sari hadir bersama rakyat membangun daerah ini dari uang hasil keringat sendiri para petani.
Dijelaskan Yohanes, untuk pengembangan varietas benih padi dan jagung di Babau ini memang di atas lahan seluas 300-400 hektar dan anggota masih sangat kurang.
Tapi Ia yakin dengan satu kali menanam maka akan merambat. Saat ini untuk Kabupaten Kupang total anggota Kopdit Swasti Sari sudah mencapai 23.000 orang dan aset uang sendiri dari anggota telah mencapai 300 miliar.
“Modal utamanya uang yang ada tidak boleh habis dikonsumsikan dan kopdit ini sudah hadir selama kurun waktu 35 tahun bukan baru kemarin tidak akal-akalan tetapi bersahabat berteman sampai selamanya,” katanya.
Menurutnya kehadiran Kopdit Swasti Sari di petani bukan baru diterapkan di Kabupaten Kupang ini tetapi sudah dilakukan di Sumba Barat Daya khususnya di Kodi juga di Sumba Timur.
“Sudah berjalan selama 7 tahunan maka saya ajak mari berkolaborasi dengan pemerintah saling melengkapi. Kita saling bekerja sama. Kita harus berprinsip kerja seperti kuli tapi makan seperti raja,” kata pria yang merupakan salah satu caleg DPR RI ini.
Untuk diketahui, benih padi Mapan 05 merupakan benih padi hibrida varietas baru yang dikembangkan oleh Primasid.
Benih ini cukup mahal yang harganya 1 kilogram mencapai Rp 100 ribu karena selain berkualitas unggul juga tahan terhadap hama dan sangat mudah pengaplikasian tanpa perlu diperam lagi.
Tahun ini di musim tanam (MT) 2 petani yang bergabung dalam kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Dalam Kom menanam 75 hektar padi dengan hasil yang diperoleh per hektar berkisar dari 7,3 Ton hingga 10,7 Ton.
Sementara untuk tanaman jagung hibrida Pertiwi 5 dikembangkan oleh perusahan Benih Pertiwi yang dinilai sangat cocok dengan iklim di NTT yang tingkat kekeringan cukup ekstrim.
MT 2 ini petani kompleks Dalam Kom Babau hanya menanam sebanyak 3 ton dan hasil yang diperoleh berkisar 3 hingga 5 ton jagung per hektar.
Menurut Kostandji Sambera selaku Ketua P3A Kompleks Dalam Kom sekaligus Komda Jaringan Petani Nasional (JPN) NTT bahwa total lahan pertanian di Dalam Kom seluas 360 hektar.
Pada musim tanam 1 tahun ini seluruh lahan tersebut diolah tanpa kecuali dan semuanya ditanami dengan padi.
Sementara MT 2 Kostandji menyampaikan mereka hanya mengolah lahan seluas 75 hektar yang ditanami Padi dan 3 hektar ditanami jagung.
Dirinya mengaku mereka sangat merasakan kelangkaan pupuk namun beruntung ada pupuk Kaltim bersama Kopdit Swasti Sari yang ingin memodali mereka.
“Kami sudah terbiasa dengan pupuk subsidi. Denga langkahnya pupuk ini kami sangat dikejutkan dengan harga pupuk non subsidi yang harganya lima hingga enam kali lipat dari pupuk subsidi,” ungkapnya.
Namun mau tidak mau mereka harus berkorban dan berani mengambil resiko dengan mengajukan pinjaman ke Kopdit Swasti Sari.
Sementara itu Perwakilan PT Pupuk Kaltim Gustaf Ase Pati menyampaikan modal utama petani yakni keinginan kuat mencukupi kebutuhan diri sendiri dan menghasilkan pertambahan ekonomi keluarga
Menurutnya Pupuk Kaltim akan mengambil peran dan itu sebuah tantangan bukan hanya ketahanan pagan tetapi ketagguhan pagangan
Ketersediaan pupuk saat ini sedang bermasalah dan Pupuk Kaltim akan melakukan semua hal yang bisa dilakukan untuk menolong masyarakat.
Turut hadir pada kegiatan panen perdana ini,
Sekertaris Dinas Pertanian Provinsi NTT mewakili Gubernur NTT, Kabid Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang, GM Pupuk Kaltim, pimpinan Benih Pertiwi, Primasid, Roda Tani sebagai distributor, dan Nufarm.(ER)