KUPANG. NUSA FLOBAMORA – sebanyak 827 wisudawan sarjana pada 6 Fakultas dan 16 Program Studi di Universitas Muhammadyah Kupang (UMK) secara resmi dilepas.
Pelaksanaan wisuda digelar dua hari yakni tanggal 19 dan 20 Oktober itu, Rektor UMK Zainur Wula berpesan agar wisudawan menjadi pahlawan kehidupan yang hebat baik buat diri sendiri, keluarga maupun untuk bangsa dan negara.
Dihadapan para wisudawan dan orangtua juga
Pimpinan Muhammadyah, Ketua LLDikti Wilayah XV Nusa Tenggara Timur saat wisuda sarjana ke XXXI pada Kamis (20/10/2022) Rektor menegaskan kembali bahwa ini wisuda kali ini sebanyak 827 orang.
Mereka berasal dari 6 fakultas dan 16 program studi yang semuanya terakreditasi dengan baik dan semua wisudawan telah memperoleh nomor seri ijazah dari negara.
“Saya perlu sampaikan bahwa wisuda dilaksakan selama 2 hari karena mempertimbangkan beberapa aspek kesehatan, keamanan, kenyamanan, ketenangan dan nilai sosial kemanusiaan yang universal.
Ini semua, lanjutnya sebagai wujud rasa empati dan simpati dari lembaga kepada wisudawan dan orangtua karena kapasitas aula hanya mampu menampung 1.500 orang.
Dikatakan Rektor UMK Zainur Wula dengan tekun dan kerja keras dari para wisudawan dan orangtua maka saat ini telah memetik hasil dengan gelar sarjana UMK. Dan mulai saat ini sudah bisa meraih harapan yang besar untuk cita-cita selanjutnya.
“Lulusan sarjana adalah awal dari proses lingkup yang besar yakni masyarakat dalam menghadapi pasar kerja. Saya berkeyakinan bahwa dengan teguh dan iman dalam menempuh pendidikan di lembaga ini kedepan para wisudawan bisa meraih impian yang besar. Wisudawan tentu tidak akan lagi bergantung pada siapapun terutama orangtua juga kaum kerabat,” pesan Rektor.
Dirinya berharap momen ini bukan menjadi momentum terminal akhir melainkan titik awal mengembangkan tradisi intelektual untuk meraih kesuksesan hidup. Ia berpesan kepada wisudawan raihlah prestasi setinggi mungkin untuk meraih kesuksesan buat diri sendiri, bangsa, negara terkhusus daerah Flobamorata tercinta.
Rektor juga mengingatkan bahwa pertarungan kompetensi yang lebih keras dewasa ini terutama era revolusi 4.0 yang akan dihadapi maka ilmu yang diperoleh ini harus terus diasah, diperkaya, tetap belajar secara terus menerus sepanjang hayat.
Maksimalkan kemampuan otak kiri kanan dan tengah secara baik, cermat, tingkatkan etos kerja, budaya kerja yang berkarakter, disiplin dalam melaksanakan peluang dan waktu untuk mewujudkan impian hidup.
“Jadilah pahlawan kehidupan yang hebat baik buat diri keluarga bangsa dan negara,” pungkasnya.(ER)
