KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Ketua Majelis Syariah dan Majelis Pertimbangan PPP NTT mendesak Suharso Manoarfa segera mundur dari jabatan Ketua Umum DPP PPP.
Desakan ini menyusul pencermatan atas dinamika akhir-akhir ini yang terjadi di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP)yang fiksinya begitu tajam.
Kesalahan besar yang dilakukan oleh Ketua Umum DPP PPP dengan menceritakan setiap kunjungan ke Pondok Pesantren harus memberikan amplop itu merupakan sebuah kewajiban.
Desakan ini disampaikan Ketua Majelis Syariah, KH Ali Rosyidi Khasbullah saat memberikan keterangan pers di Sekretariat PPP NTT, Rabu(24/8/2022)
Turut mendampingi dalam keterangan pers ini Majelis Pertimbangan H.Umar Lapaleng.
Dikatakannya, budaya sebagai santri adalah taat, tunduk dan patuh terhadap Pak Kyai kami, karena Al Ulama Warasatula Anbiya.
Hanya dengan permintaan maaf dari Ketua DPP PPP, Suharso Manoarfa itu tidak menyelesaikan persoalan.
Karena itu, katanya, sebagai ketua Majelis Syariah Dewan Pimpinan Wilayah PPP NTT beranggapan bahwa, ketika mendekati pemilu di 2024 pihak -pihak lain bisa menggunakan issu ini untuk menghancurkan PPP. Kalau hal ini terjadi maka tamatlah riwayat PPP.
Sebagai Ketua Majelis Syariah PPP NTT pihaknya tidak menginginkan itu, apa lagi sampai bicara amplop, amplop ke pak Kyai.
“Biasanya budaya kami di santri , kalau ada kelebihan ketika kami berkunjung kepada para Kyai, dan memberikan sesuatu demi kemaslahatan pesantren, demi kemaslahatan santri dan juga Insya Allah menjadi wassilah apa yang menjadi kita inginkan lewat Doa para Kiyai,” tegasnya
Bahkan ketika datang tidak membawa sesuatupun sebagai santri tapi justru diberikan sangu oleh pak Kyai.
Menurutnya pernyataan Suharso Manoarfa ini merupakan penghinaan terhadap kyai-kyai.
“Sebagai Ketua Rois Suryah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama( PWNU) NTT , saya merasa kecewa dan merasa terhina akibat ucapan dari Ketua DPP PPP Suharso Manoarfa tersebut,” tandasnya.
Seharusnya ada ucapan terima kasih dengan apa yang sudah dilakukan oleh Ketua DPP PPP untuk pengembangan partai selama ini.
Tetapi untuk hal yang berkaitan dengan para Kyai ini, dirinya tidak bisa maafkan dan ini hal yang tidak bisa dengan mudah dilupakan, apa lagi meninggalkan jejak digital.
Oleh karenanya, dirinya bersama Majelis Pertimbangan PPP NTT, menyatakan secara tegas kepada Ketua Umum DPP PPP, legowolah mengikuti saran, petunjuk surat dari pada Ketua Majelis Syariah DPP PPP , Ketua Majelis Kehormatan dan Ketua Majelis Pertimbangan.
“Segeralah mundur, bukan pertimbangan suka atau tidak suka, tetapi demi kemaslahatan partai dan umat. Untuk itu sekali lagi ditegaskan, mundur dalam waktu yang secepat-cepatnya,” tandasnya.(ER)