GM Swasti Sari Berbagi Tips Kesuksesan Kelola Koperasi Kredit

GM Swasti Sari Berbagi Tips Kesuksesan Kelola Koperasi Kredit

General Manager Kopdit Swasti Sari, Yohanes Sason Helan saat menjadi nara sumber pada kegiatan RAT Inkopdit Indonesia di Hotel Kristal, Senin (25/7/2022).

KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) Indonesia di Kota Kupang sebagai tuan rumah boleh dibilang berjalan aman, lancar dan sukses.

Beberapa agenda kegiatan dikemas secara baik selain lokakarya, pameran maupun festival seni budaya dipersiapkan panitia lokal dengan sangat baik.

Khusus di lokakarya, dihadirkan juga pimpinan Koperasi Kredit untuk berbagi pengalaman dan tips kepada peserta RAT dan salah satunya General Manager Kopdit Swasti Sari Kupang, Yohanes Sason Helan.

Dalam diskusi panel yang digelar di Hotel Kristal Kupang, Senin (25/7/2022), Yohanes menceritrakan sejarah perjalanan Kopdit Swasti Sari dari awal sampai saat ini.

Yohanes menuturkan bahwa kehadiran Kopdit Swasti Sari ini mengalami banyak tantangan dan rintangan sejak awal didirikan tetapi berkat semangat dan kerja keras juga kerja bersama maka saat ini menjadi kopdit terpercaya.

“Kami membangun kopdit ini dari sebuah kepercayaan diri untuk membantu kaum lemah, kaum kecil. Seluruh pengurus dengan fasilitas apa adanya terus berbenah untuk membangun kepercayaan,” tutur Yohanes.

Menurutnya, untuk mencapai kemajuan sebuah koperasi hal yang paling mendasar adalah membangun kepercayaan dan kredibilitas dari pengurus untuk bekerja tanpa memikirkan berapa pendapatan yang diterima.

“Bayangkan pada 22 tahun yang lalu ketika awal-awal kami bangun Swasti Sari, dimulai dari gedung kantor yang sangat sederhana. Kami punya komitmen untuk jaga kepercayaan buat anggota,” tandasnya.

Dari yang sederhana, lanjut Yohanes, perlahan namun pasti kopdit ini berkembang baik dari aset simpanan maupun anggota. Bahkan ada anggota yang berani menyimpan uangnya mencapai ratusan juta karena sangat percaya bahwa Swasti Sari hadir bukan untuk mencari keuntungan bagi pengurus.

“Kami merekrut pengurus tidak ada yang namanya kolusi dan nepotisme. Bukan melihat agama, suku atau golongan. Tapi kami lihat dari kualitas dan kemampuan untuk mengelola kopdit Swasti Sari untuk membantu kaum lemah. Mereka yang terpinggirkan yang tinggal di kampung dan pakai sendal jepit,” tegas Yohanes.

Yohanes berpendapat bahwa berkembangnya sebuah kopdit sangat tergantung dari bagaimana manajamen memperlakukan anggota.

Baginya anggota adalah raja dan ratu yang wajib dihormati dan dilayani dengan senang hati dan menjadikan anggota sebagai keluarga besar Kopdit Swasti Sari.

“Kita jaga kepercayaan anggota. Kita jelaskan regulasi juga produk yang ada pada Swasti Sari sehingga anggota paham,” jelasnya.

Hal yang sama juga berlaku buat pengurus dan pengawas dimana menyampaikan tupoksi serta mekanisme kerja sesuai dengan regulasi aturan perkoperasian.

“Bagi kami anggota adalah aset sehingga mereka menjadi raja dan ratu dalam koperasi. Saya selalu tegaskan kepada pengurus berikan pelayanan terbaik, jangan pernah sakiti mereka, apalagi meremehkan mereka” tandasnya.

Dikatakan Yohanes bahwa sesuai slogan Kopdit Swasti Sari adalah melayani dengan benar maka untuk mendapatkan pelayanan yang benar harus kerja, kerja dan kerja.

“Kalau kita mau besar, maka membesarlah sendiri. Hanya kita sendirilah yang membuatnya besar dan dipercaya oleh masyarakat. Dengan kerja keras, inovasi dan kreatif membuat kopdit ini berdiri kokoh sampai sekarang. Kami juga bermitra dengan media karena mereka adalah sahabat kami,” pungkas Yohanes.(ER)

error: Content is protected !!