BONE. NUSA FLOBAMORA – Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang berkolaborasi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Nakeswan) Kabupaten Bone menyelenggarakan kegiatan Sertifikasi Profesi Bidang Kompetensi Inseminasi Buatan.
Acara Pembukaan Sertifikasi Profesi Bidang Kompetensi Inseminasi Buatan sebanyak 1 angkatan dilaksanakan di Aula Saudeceng pada Rabu (09/06/2022) dan kegiatan sertifikasi di TUK Sewaktu Dinas Peternakan Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan dari tanggal 09 – 11 Juni 2022.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Bone Drs. H. Ambo Dalle,M.M didampingi oleh Plt. kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone Ir. Wahidah, M.Si.
Hadir pula Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang drh. Bambang Haryanto, MM didampingi Kepala Bagian Umum Muhammad Ukkas, S.Pi, M.Si, Subkoordinator Pelatihan Aparatur Muhammad Awaluddin, dan Tim TUK BBPP Kupang.
Asesor pada kegiatan ini yakni, Lasmijan (Inseminator Kab. Tuban, Provinsi Jatim), Salidjo (Dinas Peternakan, Provinsi Jawa Timur), Prihono, M.Si (BPPSDMP dan Bun Provinsi .NTB).
Peserta berjumlah 33 orang yang berasal dari Kabupaten Bone, Sinjai, Wajo, Maros dan Soppeng.
Sertifikasi kompetensi inseminasi buatan diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi Petugas Inseminasi Buatan (IB) di bidang peternakan sehingga terus berkompeten.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyatakan peningkatan produktivitas pertanian dapat tercapai melalui peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian. Salah satunya, peningkatan SDM Pertanian melalui Sertifikasi.
“Kualitas SDM pertanian selalu ditingkatkan, sebab pertanian saat ini harus terus berinovasi dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Salah satu parameternya tentu melalui sertifikasi. Untuk itu, momentum Sertifikasi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujar Mentan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, menerangkan lebih lanjut mengenai hal itu.
“Kementan memberikan perhatian besar kepada seluruh insan pertanian. Untuk itu, persiapkan sertifikasi sebaik mungkin agar hasilnya positif. Sebab, sertifikasi juga menjadi bukti kompetensi dan kualitas SDM pertanian untuk menjawab tantangan ke depan,” ungkap Dedi.
Pada acara pembukaan Sertifikasi Profesi Bidang Kompetensi Inseminasi Buatan, Kepala BBPP Kupang drh. Bambang Haryanto, MM berkesempatan memberikan sambutan. Dalam sambutannya beliau menjelaskan secara singkat mengenai tupoksi dari BBPP Kupang.
Dijelaskan Bambang, BBPP Kupang mempunyai wilayah kerja sebanyak 11 Provinsi dan pada saat ini operasionalnya mengalami keterbatasan anggaran.
Namun beruntung Kabupaten Bone mendapat satu kegiatan sertifikasi, dimana setahun ada 3 kegiatan sertifikasi.
Jadi memang telah direncanakan kegiatan sertifikasi ini berlangsung di 3 tempat, yaitu NTT, NTB dan Bone.
Akan tetapi terkait wabah PMK maka NTB khususnya Lombok melakukan lockdown sehingga kegiatan kegiatan peternakan di sana dihentikan sementara.
“Oleh karena itu kegiatan sertifkasi Juleha di NTB dialihkan ke Kupang. Untuk mendapatkan Juleha di NTT menjadi sesuatu yang penting maka kami tarik kembali untuk melaksanakan kegiatan sertifikasi juleha di kupang yang bekerjasama dengan DMI,” jelas Bambang.
Untuk diketahui bersama bahwa tugas BBPP Kupang menyelenggarakan pelatihan teknis maupun pelatihan fungsional. Pihaknya melatih tentang kapasitas sumber daya manusia pertanian.
BBPP Kupang juga sebagai tempat magang atau praktek bagi dosen, mahasiswa, siswa SMK baik di bidang pertanian, peternakan dan kesehatan hewan.
Selain itu BBPP Kupang juga berperan sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang mengeluarkan sertifikat bersifat internasional.
“Jadi, itulah tugas, peran dan fungsi BBPP Kupang untuk meningkatkan kapasitas SDM Pertanian dalam hal ini meningkatkan kompetensi Inseminator Kabupaten Bone, Wajo, Sinjai, Maros dan Soppeng. Harapannya kerjasama BBPP Kupang dengan Kabupaten Bone tetap terjalin dengan baik,” ujar Bambang.
Plt. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone Ir. Wahidah, M.Si yang hadir pada kegiatan pembukaan juga turut memberikan sambutan.
“Terkait dengan pelaksanaan kegiatan ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dalam melakukan tugas kedepannya, harapan kami agar petugas lebih professional dalam tugas pelayanan ke masyarakat. Perlu diketahui bahwa populasi ternak terbesar ada di Kabupaten Bone namun jumlah petugas IB hanya 120 sehingga masih harus perlu ditambah petugas IB untuk mengcover wilayah kerja yang cukup luas,” ujarnya.
Lasmijan (Inseminator Kab. Tuban, Prov. Jatim) selaku Ketua Tim Asesor juga memberikan sambutannya.
“Saya bersama tim asesor datang ke sini bukan untuk memvonis teman-teman melainkan untuk menggali potensi dari teman-teman dan meneliti lisan, tulisan dan praktek yang dilakukan oleh teman-teman,” katanya.
Dia menambahkan, penilaian yang kita lakukanpun harus objektif. Segala potensi yang ada pada teman-teman tolong dikeluarkan semaksimal mungkin, disamping kita melihat penguasaan materi, kitapun melihat alat-alat yang tersedia apakah mampu digunakan dengan baik atau tidak.
“Bukti-bukti pengamatan akan kami kumpulkan, kaji dan kami putuskan berkompeten atau tidak. Tentunya tugas kita bersama untuk memperbaiki kompetensi kita,” Ungkap Lasmijan.
Acara Pembukaan ini semakin bermakna karena dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Bone Drs. H. Ambo Dalle, MM.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati memberikan arahan kepada peserta Sertifikasi IB.
Menurutnya, ternak sapi itu tidak pernah bernilai buruk bahkan dia berani mengatakan bahwa ternak sapi lebih mudah dijual dibandingkan emas.
Ia berterimakasih karena telah diselenggarakannya kegiatan sertifikasi ini, dipilihnya Kabupaten Bone sebagai tempat pelaksanaan tentunya juga memiliki pertimbangan dimana Kabupaten Bone memiliki populasi ternak terbanyak di Sulawesi Selatan dan Nomor. 3 di seluruh Indonesia.
“Saya berharap dengan kehadiran tim asesor dan terselenggaranya kegiatan sertifikasi ini mampu membangkitkan semangat dari para Inseminator untuk meningkatkan kompetensinya,” pinta Wabup Bone.
Seperti yang telah disampaikan oleh Kepala BBPP Kupang bahwa ada banyak pelatihan teknis dan fungsional yang diselenggarakan oleh BBPP Kupang maka untuk memajukan peternakan di Kabupaten Bone perlu adanya kerjasama dengan BBPP Kupang maupun dengan instansi terkait karena tidak ada kemajuan tanpa kerjasama.
“Dan sesuai arahan presiden RI bahwa kita harus bekerja dengan kolaborasi, oleh karena itu saya minta teman-teman inseminator tingkatkan sumberdaya nya,” pungkasnya.(*/ER/Rilis Berita BBPP Kupang).