SDN Angkasa Penfui Kupang Nebeng KBM Sementara di SDI Liliba, Ini Alasannya

SDN Angkasa Penfui Kupang Nebeng KBM Sementara di SDI Liliba, Ini Alasannya

KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Pada awal 2021, SD Negeri Angkasa Penfui Kota Kupang harus keluar dari Lokasi TNI Angkatan Udara. Adapun alasan SDN Angkasa keluar dari lokasi tersebut di karenakan tanah yang ditempati adalah milik TNI Angkatan Udara.

Atas dasar kesepakatan dengan Dinas Pendidikan Kota Kupang melalui rapat dengar pendapat dengan Komisi 4 DPRD Kota Kupang, diputuskan SDN Angkasa sementara waktu nebeng (menumpang) di SD Inpres Liliba Kupang untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).

Saat ini sudah ada sinyal positif bahwa dalam tahun 2022 akan dibangun gedung baru 2 lantai sehingga KBM bisa berjalan maksimal dan anak-anak belajar dengan tenang dan nyaman.

Hal ini dikatakan Kepala Sekolah SDN Angkasa Penfui Kupang, Hendrikus Don, S.Pd saat dijumpai di ruang kerjanya, Sabtu (14/5/2022).

Dikatakan Hendrikus, selama pihaknya nebeng di SDI Liliba, telah diatur jadwal KBM buat para siswa dan guru-guru.

Lembaga yang dipimpinnya menggelar KBM pada siang hari yaitu untuk kelas 1, 2 dan 3 pelajaran mulai Pukul 13.00 Wita – Pukul 15.00 Wita.

Sedangkan untuk kelas 4, 5 dan 6 KBM dimulai pada Pukul 15.00 Wita sampai Pukul 17.00 Wita karena pada pagi harinya ruangan ditempati siswa dan guru-guru SD Inpres Liliba.

Hanya saja, menurutnya ada sedikit masalah yaitu siswa kelas 1 dan 2 masuk siang, saat ini cuaca sangat panas, sedangkan kondisi pada siang hari sebenarnya anak-anak itu istrahat tapi di paksakan untuk KBM.

Dirinya mengaku kalau pada pelaksanaan Musrenbang sejak tahun 2019 ketika dirinya menjadi Kepala Sekolah di SDN Angkasa sampai saat ini, jawabannya bahwa persoalan SDN Angkasa ini adalah prioritas relokasi untuk sekolah ini.

“Pemerintah Kota (Pemkot) dalam hal ini Dinas Pendidikan kota Kupang menjawab bahwa anggaran untuk lokasi SDN Angkasa itu dananya tidak ada. Tetapi untuk membangun Sekolah, anggarannya disiapkan,” katanya.

Hendrikus juga menjelaskan, Gedung SDN Angkasa akan dibangun di atas tanah milik Pemkot yang letaknya di sebelah Kantor Lurah Naimata, dengan luas 5.000 meter persegi.

Nomenklaturnya seperti apa, sehingga ada keterlibatan dari instansi-instansi terkait, apakah nanti tanah ini dihibahkan atau seperti apa, itu menjadi urusannya pemerintah kota.

Ditanya soal kapan akan dibangun sekolah ini dan bangunan sekolahnya seperti apa, Hendrikus mengatakan bahwa pemkot menyiapkan lahan seluas 5.000 meter persegi.

Tetapi SDN Angkasa akan menggunakan lahan seluas 2.000 meter persegi dan rencana pada Oktober 2022 pada perubahan anggaran dan tahap awal akan di bangun 12 ruangan serta bangunannya akan dibuat 2 lantai dengan menelan anggaran sebesar Rp 1,4 Miliar.

Menurutnya untuk 12 ruangan, masih kurang dikarenakan SDN Angkasa terdapat 13 rombongan belajar (rombel) tetapi untuk 12 ruangan itu nanti bisa kelas 1 masuk ruangan dan setelah keluar, baru kelas 2 masuk kelas.

Saat ini jumlah Guru yang berada di SDN Angkasa, lanjut Hendrik, sementara ini berjumlah 24 orang.

Dirincikan, guru P3K ada 3 orang, sementara ini masih menunggu SK pengangkatannya baru mereka bertugas di SDN Angkasa, yang satu sudah laporkan diri.

Untuk tenaga honor ada 7 orang, 2 orang tenaga kependidikan sedangkan 5 orang guru honor. Sedangkan untuk guru negeri berjumlah 15 orang.

Terkait pelaksanaan ujian sekolah (US) yang dulunya Ujian Nasional (UN) di SDN Angkasa akan dilaksanakan pada Selasa tanggal 17 Mei 2022 selama 5 hari berlangsung pada pagi hari dan yang akan mengikuti ujian berjumlah 61 orang menggunakan 4 ruangan kelas.

Dirinya berharap kedepannya dalam pelaksanaan KMBnya itu anak-anak betul-betul memahami dengan kondisi yang ada.

“Kalau masuk sekolah pagi itu kan jauh lebih bagus dibandingkan masuk siang hari karena daya serapnya kurang, secara psikologi itu anak memaksa untuk belajar siang hari,” jelas Hendrik.

Hendrikus juga merasa tidak bisa berlama-lama mereka berada di SDI Liliba karena bisa mengganggu situasi ‘tuan rumah’ yaitu SDI Liliba. Karena mereka juga mau buat apa serba salah begitu juga dengan SDN Angkasa mau menata apa juga serba salah.

“Jadi harapan kita bahwa Pemkot secepatnya bisa membangun sekolah ini agar kita juga secepatnya bisa menempati ruangan yang baru dan di perkirakan awal 2023 kita sudah bisa gunakan gedung baru,” ujar Hendrikus.

Hendrikus sejak 2019 memimpin sekolah ini juga mengatakan, untuk penggunaan dana BOS, berjalan sesuai dengan data dapodik.

Adapun jumlah siswa saat ini, 365 orang. Untuk tahap 1 dana BOS sudah direalisasi dan KBM juga berjalan seperti biasa sesuai dengan kondisi yang ada.(ER).

error: Content is protected !!