KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Ketua PWNU NTT, Drs KH Pua Monto Umbu Nay dalam Tausiahnya menekankan perihal makna dari berbagi kepada sesama manusia.
Berbagi berkat kepada sesama tanpa sekat adalah bagian dari ibadah kepada Allah. Allah menyediakan beragam fasilitas diperuntukkan bagi semua makluk untuk menjalani pengabdian dengan tulus ikhlas.
Ketua PWNU NTT, KH Pua Monto Umbu Nay menyampaikan ini pada acara buka puasa bersama dan berbagi buat anak panti asuhan dan para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kupang, di Restoran Celebes, Senin 25 April 2022.
Kegiatan ini dilaksanakan Jurnalis Kota Kupang – NTT dalam safari Ramadan 1443 H.
Pua Monto mengatakan, Allah berfirman “tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah padaku” dalam konteks kita sebagai mahluk Tuhan.
Dirinya mengakui sering mendengar, teman-temannya dari Kristiani khususnya, baik itu Katholik maupun Kristen Protestan dalam doanya selalu ada untaian kalimat, “Ya Tuhan jadilah semua aktifitas kami hari ini menjadi bagian dari ibadah kami kepadamu”.
Karena poinnya manusia diciptakan oleh Tuhan memang arahnya kesana. Begitu juga yang Islam, karena kita semua diciptakan sebagai makhluk Tuhan.
Makhluk Allah Subhana wataalah yang telah menyediakan segala macam fasilitas untuk kemudian semua fasilitas yang ada itu dipakai untuk semata-mata beribadah kepada Allah.
Dirinya menyebut, sebagai apa saja, apakah sebagai wartawan, ekonom, mahasiswa , sebagai pejabat tinggi maupun rendahan, sebagai rakyat jelata, maupun jenis pekerjaan lain, sebagai manusia makluk yang diciptakan Allah, maka selama itu pula melakukan pengabdian, itu yang utama.
Hal lain, tambahnya, sebagai makluk sosial, manusia harus sadar bahwa di dunia ini tidak hidup sendiri, di NTT ini kehidupannya luar biasa.
Manusia dituntun oleh agamanya dan khusus Agama Islam, bagaimana umat Allah berinteraksi dengan sesama.
Karena itulah, bagi Pua Monto menilai peran para wartawan yang terhimpun dalam jurnalis Kota Kupang, NTT ini telah beramal dan memberikan keberkahan bagi sesama.
Kegiatan Safari Ramadan sambil berbagi dengan sesama, bagi para wartawan merasa bahwa tidak hidup sendiri. Sebagai makluk ciptaan Tuhan memang harus berinteraksi dengan yang lain sehingga merasa perlu untuk berbagi keberkahan. (ER)