KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Nama lengkapnya, Simprosa Rianasari Gandut, Anggota DPRD Manggarai dari Fraksi Golkar. Tak pernah dibayangkan karier politiknya semakin menanjak.
Gagal pada pemilu 2004 bukan berarti pupus sudah karier politiknya untuk duduk di kursi legislatif. Berbekalkan semangat dan terus berjuang, kini Simprosa selain menjadi ketua Golkar Manggarai tapi juga sebagai Wakil Ketua DPRD Manggarai.
Saat ditemui, disela, sela acara pertemuan akbar perempuan dan Milenial Dewan Pimpinan Daerah( DPD) Partai Golkar, Jumat (4/2/2022) di Aston Hotel Kupang, Simprosa mengatakan, bahwa dirinya berkecimpung di partai politik berlambang beringin ini sudah 35 tahun.
Sejak duduk di bangku SMP, dirinya sudah bergabung untuk memenangkan Partai Golkar pada zaman Orde baru.
Melalui panggung Golkar, lewat suara emasnya dari panggung ke panggung, itu merupakan salah satu bentuk untuk memenangkan partai Golkar.
Ketika senior-senior di Golkar melihat dalam diri seorang Simprosa Rianasari mempunyai potensi yang cukup diperhitungkan dalam dunia politik, maka dirinya digembleng dan diarahkan untuk menjadi seorang politisi.
Pada tahun 2004, dirinya ditetapkan sebagai salah satu calon Legislatif di Kabupaten Manggarai. Tapi pada saat itu dirinya tidak mendapat kursi dikarenakan pada waktu itu para calon masih menggunakan nomor urut, karena keterwakilan 30 persen perempuan , maka dirinya ditempatkan di nomor urut 5.
“Kalau seandainya menggunakan sistem yang sekarang, maka saya sudah mendapatkan kursi untuk DPRD sejak 2004-2009. Tapi itu semua itu adalah rencana Tuhan untuk saya,” tuturnya.
Pada saat pemekaran wilayah Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur, maka pada waktu itu dirinya masuk Anggota Dewan lewat Pengganti Antar Waktu( PAW) 2004-2009, dan pada saat itu dirinya menjabat sebagai ketua KPPG untuk Kabupaten Manggarai.
Dituturkan Simprosa, pada 2009-2014, dirinya kembali mengikuti calon legislatif dan puji Tuhan terpilih menjadi Anggota DPRD Kabupaten Manggarai.
“Jabatan saya di partai Golkar naik menjadi Sekretaris. Dan pada tahun 2014-2019 saya mengikuti pemilihan lagi dan puji Tuhan, Tuhan berikan berkat lagi untuk saya melalui keluarga dan terkusus masyarakat Kabupaten Manggarai daerah pemilihan( dapil) Langke Rembong khususnya dapil Kota,” jelasnya.
Pada saat itu dirinya menjabat sebagai Sekretaris Partai Golkar di Kabupaten Manggarai, sehingga dengan aturan organisasi di Partai Golkar, bahwa setelah memenuhi persyaratan semua sebagai pimpinan DPRD, makanya dirinya ditetapkan sebagai Pimpinan DPRD Kabupaten Manggarai pada saat itu.
Pada tahun 2016 itu, karena Ketua DPD Golkar Manggarai wafat, maka dilakukan Musyawarah daerah( Musda) maka dirinya terpilih sebagai Ketua DPD Golkar definitif, dan dirinya melakukan tugas sebagai Ketua DPD Golkar Manggarai selama 7 tahun.
“Pada Pemilu 2019-2024, saya sebagai Ketua Golkar dan memenangkan kursi di nomor urut 2 di Kabupaten Mangarai dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Manggarai,” katanya.
Ibarat pohon, semakin tinggi semakin kencang angin bertiup, itupun terjadi padanya.
Dikatakannya semua yang dicapai tidak semulus yang dibayangkan, ada hambatannya.
Tidak hanya enaknya saja ketika dapat berkat tetapi pahitnya itu pada saat kita berjuang, apa lagi sebagai seorang perempuan dengan budaya patriarki sehingga membuat kaum perempuan kesulitan untuk leluasa bergerak.
“Menurut saya kesulitan yang pertama adalah dari internal kita dan kedua dari eksternal. Kenapa saya bilang kesulitan internal, karena kadang kita perempuan ada yang mau maju mereka bilang tidak mungkin dan sebagainya. Itu salah satu point yang jadi masalah. Dari sesama perempuan, tidak ada pengakuan, dan paling ekstrim adalah lawan politik kita,” tandasnya.
Semua itu dihadapinya dengan prinsip, kalau Tuhan sudah merancangnya bagi kita, maka semua akan dibukakan jalan.
Untuk itu dirinya bekerja tetap menggunakan etika. Dalam menghadapi situasi dalam berpolitik, dirinya tetap tenang dan berdoa, dan selalu mengandalkan kekuatan dari Tuhan.
” Saya turun ke masyarakat memperjuangkan aspirasi masyarakat sebagai tupoksi saya sebagai Anggota DPRD, saya kerja melakukan kegiatan sosial,sehingga saya tetap diberikan kepercayaan,” katanya.
Ditanya soal sudah berapa periode menjabat sebagai Anggota Dewan Manggarai, perempuan tegas dan baik hati ini menjawab, dirinya sudah menjabat sebagai Anggota Dewan sudah 4 periode.
Periode pertama itu dirinya PAW, dan periode selanjutnya masyarakat Manggarai Kota yang memilih dan mempercayainya untuk duduk sebagai anggota Dewan.
Dalam perjuangan untuk duduk sebagai anggota Dewan itu adalah perjuangannya yang tanpa lelah. Cukup pahit kondisi yang ditemui di partai politik bukan hanya di Golkar saja, tetapi partai manapun kususnya untuk kaum perempuan.
Karena dirinya tidak menginginkan bahwa perempuan itu hanya untuk memenuhi kuota saja, karena antara laki-laki dan perempuan itu punya kewajiban yang sama.
“Saya berharap, apabila perempuan sudah menjadi faiter, tolong di jaga,tolong dilindungi, dan jangan di obok-obok lagi. Karena itu potensi, itu emas bagi partai” pungkasnya.(ER).