KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT adalah instansi yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian terus melaksanakan kegiatan pengkajian dan perakitan paket teknologi tepat guna spesifik lokasi.
Saat ini produk yang dihasilkan dari rakitan itu berupa pembuatan pakan ternak ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB). Ransum yang dihasilkan merupakan racikan yang diperoleh dari bahan lokal.
Dalam rilis berita BBPP Kupang yang diterima Media ini di Kupang, Jumat (4/2/2022) dituliskan bahwa makanan ayam yang bernutrisi tinggi sangatlah berpengaruh terhadap tumbuh dan kembang ayam selama di peternakan.
Saat ini BPTP NTT melakukan pembuatan pakan ternak ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) yang dipelopori oleh Koordinator Ayam KUB, Dr. Ir. Sophia Ratnawaty, M.Si, bersama tim Ir. Ati Rubianty, M.Si, Ir. Medo Kote, M.Si, dan Yanuar Achadri, S.Pt, M.Sc.
Koordinator Ayam KUB, Dr. Ir. Sophia Ratnawaty, M.Si dalam keterangannya mengungkapkan, produktivitas ayam akan dipengaruhi oleh jenis pakan yang dimakan oleh ayam.
“Pakan merupakan bagian paling penting untuk meningkatkan mutu hewan ternak.
Untuk itu, penting bagi para peternak untuk tidak asal memberikan makanan untuk ayam. Melainkan harus mempertimbangkan nutrisi yang baik,” beber Sophia.
Dirinya menegaskan bahwa BPTP NTT akan terus melaksanakan kegiatan pengkajian dan perakitan paket teknologi tepat guna spesifik lokasi salah satu produk yang dihasilkan adalah Ransum pakan.
“Ransum ini menggunakan basis pakan lokal yang bahan bakunya diperoleh dari lingkungan sekitar Kabupaten Kupang,” katanya.
Terkait bahan baku, Sophia menyampaikan memanfaatkan bahan lokal yang digunakan antara lain: jagung, dedak, sorgum, daun kelor, tepung ikan, ampas tahu, bungkil kelapa, minyak kelapa, kunyit, dan cangkang telur.
Dia mengakui kegiatan ini sudah dimulai sejak Januari 2022, dimana tim membuat ransum ayam KUB periode starter, kemudian langsung diberikan ke ternak Day Old Chick (DOC) umur 1-5 minggu.
Direncanakan pada bulan Februari ini, dilanjutkan pembuatan ransum ayam KUB periode grower yang akan langsung diberikan ke ternak ayam KUB umur 6-20 minggu.
” Setiap periode dilakukan pencatatan penimbangan berat badan (BB) ayam untuk mengetahui kenaikan BB nya,” tandas Sophia.
Dalam penyusunan ransum ayam KUB ini, lanjut Sophia, selain nutrisi yang baik dan cukup, perlu memperhatikan umur ayam, jenis ayam, zat anti nutrisi, standar bahan baku, dan ketersediaan bahan baku di lingkungan.
Dirinya berharap keberadaan BPTP NTT mampu menghasilkan pakan ayam KUB secara mandiri guna menjembatani antara lembaga penelitian pengkajian sebagai penghasil teknologi dengan petani, peternak, dan stakeholder sebagai pengguna teknologi di daerah ini. (*/ER/TIM BPTP NTT).